Minggu, 04 Maret 2012

SURAT CINTA UNTUK AYAH

Assalammualaikum wr wb..

Ayahanda sayang..
Bagaimana kabar Ayah di sana? Baik-baik saja kan? aku yakin Ayah sudah bahagia di sana. Tentu saja, karena Ayah sudah ada di sisiNya. Di sisi Sang Penjaga yang tidak pernah lengah, dengan cintaNya yang luar biasa, melebihi cinta kami padamu Ayah. 

Ayah, saat aku menuliskan ini, aku tak sanggup membingkai air mata yang tak henti menerobos benteng pelupuk mata. Aku sangat merinduimu, sungguh sangat merindukanmu.

Ayah, hari ini adalah hari ketujuh kepergianmu, kembali terkenang saat-saat terakhir bersamamui.  Di saat senja mulai merangkak dan azan magrib berkumandang. Kau menyuruh kami sholat sembari kau mengambil wudhu dan bersiap-siap menghadapNya. Namun ternyata Allah sangat menyayangimu. Kau pun di panggil saat menghadapNya.  Kerinduan sang Ilahi telah menjemput Ayah dalam seulas senyum dan muka berseri yang kulihat di wajah rentamu Ayah. Namun untukku, semua itu adalah kehilangan yang terlalu menyedihkan. Beruntung aku mempunyai seorang Ibu dan saudara-saudara yang begitu tegar. Walaupun aku tahu mereka juga sangat merasa kehilangan dan sedih yang amat mendalam. Terlebih Ibu yang begitu sangat mencintai Ayah, yang sangat merasa kehilangan karena dalam keharian kalian selalu bersama, saat kami semua anakmu menjalankan aktivitas masing-masing.
Namun istrimu begitu tegar Ayah, Ibu mampu menguatkanku dengan membisikkan kata-kata yang membuatku mampu bertahan dalam kesedihan.

“Kita sayang Ayah, tapi Allah lebih menyayangi Ayah dibandingkan kita menyayanginya, akankah kita memaksa Ayah tetap bersama kita ? Sementara kerinduannya untuk bertemu Sang Maha Cinta begitu dalam ? Ayah akan senang jika melihat kita dapat tegar dan tidak larut dalam kesedihan”

Ayah, aku rindu. Rindu sekali.
Aku selalu rindu masa-masa mencium tanganmu sebelum berangkat kerja dan kuliah.  Aku rindu membuatkan kopi susu pagi dan roti buatmu. Aku rindu membelikan lontong kesukaanmu. Aku rindu saat kau membangunkan kami di kesunyian malam untuk bermunajat padaNya. Aku rindu saat kau memarahiku jika tidak disiplin dengan waktu. Aku rindu saat kita mulai membicarakan mimpi-mimpi kita yang belum sempat terwujud. Aku rindu akan ajaran nasihat dan doamu pada kami yang menjadi modal berharga dalam hidup ini melebihi materi. Aku rindu saat-saat bersamamu Ayah.

Ayahku sayang..
Aku kembali terisak saat membaca catatanmu Ayah. Aku malu. Ternyata kau selalu mencatat semua hal yang terjadi. Catatanmu sangat rapi Ayah, lengkap dengan hari, tanggal dan jamnya. Aku salut padamu Ayah, di usia yang sudah senjapun kau masih tetap menulis. Walaupun kau bukan seorang penulis. Namun kau menuliskan semua apa yang terjadi, termasuk kejadian-kejadian yang aku alami dan anak-anakmu yang lain. Yang sempat kami ceritakan padamu. Yang bahkan kami sendiri sudah melupakannya. Kau memberikan pelajaran yang sangat berarti buat kami Ayah.  

Ayah tercinta..
Maafkan segala kesalahan yang pernah anakmu ini perbuat Ayah, yang tak sempat aku ucapkan saat kepergianmu.  Tapi aku yakin kau selalu bisa memaafkan kami. Anak-anakmu yang sangat kau cintai. Aku yakin ini  merupakan rangkaian rencanaNya bahwa kepergianmu adalah yang terbaik untuk kita semua, bukankah kita semua percaya pada rencanaNya. Dan sekarang hanya do’a yang bisa kukirimkan untukmu Ayah. Semoga engkau selalu tersenyum di sampingNya.

 ROBBIGHFIRLII WALIWAALIDAYYA WARHAMHUMAA KAMAA ROBBAYAANII SHOGHIIROO
“ Ya Allah, ampunilah dosaku dan dosa Ayah Ibuku, sayangilah mereka sebagaimana mereka menyayangiku semasa kecil ”

 Ya Allah, ampunilah dosa-dosa Ayah, kasihanilah ia, lindungilah ia dan maafkanlah ia, muliakanlah tempat kembalinya, lapangkan kuburnya, bersihkanlah ia dengan air, salju dan air yang sejuk. Bersihkanlah ia dari segala kesalahan, sebagaimana Engkau telah membersihkan pakaian putih dari kotoran, dan gantilah rumahnya -di dunia- dengan rumah yang lebih baik -di akhirat- serta gantilah keluarganya -di dunia- dengan keluarga yang lebih baik, dan pasangan di dunia dengan yang lebih baik. Masukkanlah ia ke dalam surga-Mu dan lindungilah ia dari siksa kubur atau siksa api neraka.

- Putrimu yang selalu mencintaimu-