Senin, 21 Maret 2016

Maafkan Aku Wahai Diri



Maafkan aku wahai diri
Telah lama aku menzholimimu
Telah lama sekali aku tak menulis
Hampir saja terlupakan olehku azzam yang dulu pernah kuucapkan dalam hati
Bahwa aku akan terus menulis
Menulis untuk berbagi
Menulis untuk mengingatkan
Menulis untuk menyebar kebaikan
Menulis untuk dakwah
dan menulis dengan hati

Duhai hati..
Maafkan aku yang telah ingkar
Ingkar terhadap apa yang telah kucamkan dalam hati
Amanah-amanah itu  membuatku merasa tak cukup waktu
untuk sedikit saja meluangkan waktu dalam  menciptakan tulisan
Ah.. betapa naifnya aku.
Mencari-cari alasan yang membuat diri semakin terpasung dalam lorong bernama kemalasan.

Kini aku tersadarkan kembali bahwa  kita tak akan pernah punya waktu
Jika kita bisa menyadarinya
Hasan Albanna mengatakan waktu itu lebih sempit
dibandingkan dengan tugas yang harus kita kerjakan

Saatnya kembali berbenah
Aku akan memulai lagi semuanya
Membuang jauh-jauh segala keangkuhan yang sengaja memasung produktivitasku
Sungguh..  jauh didasar qalbuku aku tak pernah rela berhenti menulis.

*Semoga tulisan ini membangkitkan kembali ghirahku
**Rindu semangat menulis